Kamis, Mei 15, 2008

Bisnis Rumahan Bernilai Kantor

Rumahku istanaku, slogan yang sudah hafal dan selalu menjadi harapan semua keluarga di muka bumi. Tetapi istana belum lengkap jika pundi-pundi kekayaan tidak ada di dalam istana untuk membiayai perawatan istana yang besar, luas dan membutuhkan penjaga istana, juru masak, tukang kebun, lain-lain. Akan elok jika slogan tersebut di lengkapi menjadi “rumahku istana & lumbung kehidupanku”
Coba perhatikan rumah-rumah di lingkungan saudara kita etnis Tionghoa, rata-rata rumah mereka minimal ada satu aktivitas ekonomi, yaitu toko, entah toko sekedar jualan kue-kue/jajan pasar atau jual rokok, dan bahkan mereka buka toko kelontong namun merangkap agen tiket bis dan lain-lain.
Nah sekarang kita perhatikan rumah-rumah di kalangan orang kebanyakan, rata-rata pasti hanya untuk tempat tinggal dan kongkow-kongkow semata, padahal coba kita lihat dari halaman rumah, rumput dan tanaman hijau sudah menyapa memberi kesejukan, lanjut tempat parkir mobil kosong sejak pagi hingga malam menjelang menunggu mobil tuan rumah / suami pulang dari kantor, lalu kita masuk ke ruang tamu, udara sejuk dari penyejuk ruangan menyapa lalu satu set sofa menanti minta di duduki sang tamu yang jarang bertamu sementara gordyn yang jutaan rupiah plus lampu kristal nan elegan menanti tatapan mata sang tamu namun semua itu lama dan jarang menyapa isi ruang tamu kita, sementara semua itu asset kita yang membebani kita dan bukan memberikan income namun malah membuat income kita berkurang.
Salahkah situasi seperti tersebut di atas, tentu saja tidak salah namun kurang tepat rasanya sebab kita sering mengeluh sang suami jarang bisa menemani keluarga karena sibuk di luar rumah, pendapatan suami yang pas-pasan tidak bertambah sementara harga barang-barang kebutuhan semakin meningkat gila-gilaan, sementara kita tidak bisa ikut gila-gilaan khan? Apa solusinya…???
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk melakukan sebuah kegiatan ekonomi yang dapat memaksimalkan asset yang kita miliki untuk menjadi produktif :
- Pertama, coba perhatikan apa saja kebutuhan keluarga kita dan para tetangga kita yang belum dapat di layani oleh toko, mini market, warung di sekitar rumah kita
- Kedua, coba tanyakan apa saja kebutuhan jasa yang mereka masih butuhkan baik di keluarga kita atau tetangga kita, misalnya: sekolah anak kita jauh atau belum ada les/kursus di dekat rumah
- Ketiga, catat dan inventaris semuanya dan coba kira-kira apa yang bisa di kerjakan/di layani oleh kita atau kenalan kita, lakukan wawancara dan biaya-biaya yang akan timbul dan harga serta kompetitor kita serta pelajari apa saja kelebihan dan kekurangan kompetitor kita
- Keempat, coba susun dan buat hitung-hitungan sebuah produk atau jasa yang akan kita tawari di lingkungan tempat tinggal kita dan catat juga alat kerja pendukung sudah apa saja yang ada di rumah kita, misal: telpon, komputer, printer, foto digital, dan lain-lain
- Kelima, coba setelah matang hitung-hitungan dan contoh tulisan jasa/produk yg akan kita pasarkan, kita melakukan pendekatan dengan menyampaikan rencana kita secara lisan dan ketika respon positip maka segera beritahu tawaran kita beserta tulisan sebagai wujud nyata, dan jika belum baik responnya maka lakukan evaluasi dan revisi dari rencana penawaran yang akan kita lakukan.
- Keenam, siapakan stock barang sebanyak 10% dari total target misal: jualan pakaian anak, rencana kita mau jualan untuk 100 keluarga dengan minimal membeli 2 potong pakaian anak, minimal 10 potong pakaian sudah ada di rumah kita. Dan juga siapkan administrasi pendukung, misal brosur produk, nota pembayaran,nota pesanan, kartu nama, dan lain-lain
- Ketujuh, jika sudah siap baik respon dan kesiapan jasa/produk yang akan di tawarkan, segera tawarkan dan jika dalam proses penawaran ada respon baik segera di tingkatkan stock secara bertahap lalu jika respon negatip coba tanyakan di mana tidak baiknya untuk proses perbaikan atau peningkatan layanan kita.
- Kedelapan, jika sudah berjalan baik, segera tambahkan produk dan nilai tambah dari layanan kita, misalnya hadiah kecil bagi pembeli dalam jumlah tertentu, layanan antar kirim, layanan kartu diskon, dan lain-lain

Itu beberapa tips dalam memulai berbisnis dari rumah dengan memanfaatkan asset yang kita miliki, dan banyak usaha yang di lakukan dari rumah bisa memberikan nilai keuntungan yang tidak kecil bahkan bahkan menyerap banyak tenaga kerja, misalnya: bisnis katering, bisnis garmet, kerajinan tangan. Dari hal tersebut dapat di lihat bahwa kita dapat memberi manfaat bagi diri kita, tetangga, bahkan memberi pendapatan bagi orang yang belum bekerja serta mengurangi pengangguran.

Selamat mencoba, salam pemimpi membangun bisnis dari rumah

Tidak ada komentar: